Isi Hati Seorang Perindu Ibu

Ibu…
Sedikit pun tak kuelak akan kepergianmu
Dan sedikit pun tak kusesali kehilanganmu
Hanya saja aku selalu menangisi

Kenapa ketika aku tersungkur dalam luka,
dan kau membelai manjaaku tak merasa???

Kenapa ketika aku terjatuh pada celaka,
dan kau memeluk mesraaku tak merasa???

Kenapa ketika aku lelah pada masalah,
dan kau mengusap gelisah dengan sejuta kasihaku tak merasa???

Kini aku hilang mimpimenjadikanku gila diri
Kini aku melenggang sepimenjadikanku mati
Kini aku melangkah sunyi menjadikanku terbalut misteri

Dan kini,
aku sadar tanpamu aku hilang pegangan
Bimbangku dalam pandangan depan
Raguku pada jejak kaki yang samar dalam harapan
Lelahku pada akhir penantian sebuah jawaban
Biarlah dan sudahlah maka lupakanlah resah

Disini,
diantara keramaian kota yang menenggelamkanku pada kepalsuan sebuah janji
Aku tetap tegar berdiri
Aku terus saja bernyanyi
Dan tiada hentiku menari-nari walau sendiri
Untuk melawan rindu yang kerap menghampiri

Ibu….
Kasihmu kan selamanya kudekap
Dalam balutan sekuntum mawar doa, kuselip namamu
Merajut benang sutra

Esok dan selamanya…
aku pasti kan menggenggam cintaNYA
Maafkan aku yang sesekali masih ragu dalam lugu

0 comments:

Ibu…
Sedikit pun tak kuelak akan kepergianmu
Dan sedikit pun tak kusesali kehilanganmu
Hanya saja aku selalu menangisi

Kenapa ketika aku tersungkur dalam luka,
dan kau membelai manjaaku tak merasa???

Kenapa ketika aku terjatuh pada celaka,
dan kau memeluk mesraaku tak merasa???

Kenapa ketika aku lelah pada masalah,
dan kau mengusap gelisah dengan sejuta kasihaku tak merasa???

Kini aku hilang mimpimenjadikanku gila diri
Kini aku melenggang sepimenjadikanku mati
Kini aku melangkah sunyi menjadikanku terbalut misteri

Dan kini,
aku sadar tanpamu aku hilang pegangan
Bimbangku dalam pandangan depan
Raguku pada jejak kaki yang samar dalam harapan
Lelahku pada akhir penantian sebuah jawaban
Biarlah dan sudahlah maka lupakanlah resah

Disini,
diantara keramaian kota yang menenggelamkanku pada kepalsuan sebuah janji
Aku tetap tegar berdiri
Aku terus saja bernyanyi
Dan tiada hentiku menari-nari walau sendiri
Untuk melawan rindu yang kerap menghampiri

Ibu….
Kasihmu kan selamanya kudekap
Dalam balutan sekuntum mawar doa, kuselip namamu
Merajut benang sutra

Esok dan selamanya…
aku pasti kan menggenggam cintaNYA
Maafkan aku yang sesekali masih ragu dalam lugu

0 comments: